Selasa, 22 Februari 2011

tidakkah kau malu? menjadi naif?

siang ini aku lalui dengan bermain pico, sendirian *tanda2 mulai autis
karena sendirian dan kepalaku puyeeeng, aku putusin buat main slot aja di pico casino :P
dan disitulah aku melihat sesuatu yang tak ingin kulihat, membaca sesuatu yang tak ingin aku baca.. ya tuhaan dunia ini benar-benar penuh dengan orang naif (termasuk aku mungkin) T_T
tak jauh dari kursiku, ada sepasang kekasih pico (aku rasa itu sebutan yang pantas untuk orang2 yang pacaran di pico >> menjalin cinta di dunia maya? hewww -__-)

Aku tak tahu pasti apa yang sedang mereka bicarakan, yang jelas itu berhubungan dengan sang cowok yang sedang jeles pada sang cewek (berat banget ya, cuma dunia game aja ada jeles2nya.. oh my)
mau tak mau aku melihat dan membaca obrolan mereka yang sebenernya gk penting banget buat aku..
Lama kelamaan aku mulai mengerti, mereka ingin bertemu di dunia nyata tampaknya (setidaknya itulah yang aku tangkap dr pembicaraan mereka yang secara tak sengaja terus terlihat dan terbaca olehku)
Sang cewek mulai bertanya pada sang cowok, bagian mana yang ingin ia cium kalau bertemu dengannya nanti di real?yang cowok tanpa basa-basi langsung jawab pengen nyium bibir si cewek -___-
Trus yang cowok bilang takut tangannya gk bisa diem kalo nyium sang cewek..
sang cewek pun mulai bertanya, trus tangannya mau ditaro dimana? yang cowok ngejawab, "aku mau nyium sambil meluk kamu"
Oh my dimana moral anak jaman sekarang? ngomongin soal ciuman di tempat umum (menurutku itu tempat umum, karena percakapan mereka terbaca oleh orang yang tidak berniat membaca percakapan tersebut)
Rasanya kesal!! Entah kenapa aku harus kesal? Tidakkah mereka malu? percakapan mereka soal rencana berciuman itu diketahui olehku, dan mungkin oleh orang lain yang mengerti bahasa indonesia..
Ya aku tahu, tak seharusnya aku kesal hanya karena membaca percakapan tak penting seperti itu, tapi sungguh aku tak tahu.. yang kurasa hanya kesal..
Dan rasa kesal itu justru bertambah, bukan menghilang.. manakala aku membaca percakapan mereka yang selanjutnya..

Sang cewek bertanya pada sang cowok, "Kamu jarang sholat ya?"
"Kadang-kadang", begitu jawaban sang cowok..
"Kalo gitu kamu pindah ke agamaku aja", sang cewek tampak membujuk sang cowok..
"Aku masih bingung", hanya itu jawaban sang cowok..

DAAANG!!! Haruskah hingga keimanan dipertaruhkan hanya karena cinta di dunia maya?Betapa naifnya manusia kala dilanda cinta (aku pernah merasakan menjadi sangat-sangat naif, dan aku sadar aku membenci diriku sendiri T_T)

Apakah mereka tidak merasa malu? Menjadi begitu naif hanya karena cinta yang tak abadi? Cinta pada makhluk ciptaan-Mu yang mungkin wujudnya saja belum pernah ia temui..
Haaah entahlah, aku jadi pusiiing :(
Aku takut menjadi naif karena cinta..


Minggu, 20 Februari 2011

JOBLESS? :(

Sudah lama aku tidak posting di blog-ku, diary online-ku :P
Aku terlalu malas mengetik, bingung apa yang harus kutumpahkan pada halaman 'new post'
Okay, aku akan curhat lagi, lagi, dan lagi.. kenapa? karna ini diary online-ku (gk penting bgt :P)

Detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, di bulan Februari 2011 ini aku masih menganggur!!
Aku benci mengatakan diriku JOBLESS, cmon i'm just a jobseeker who always looking for job :(
Entah sudah keberapa perusahaan aku melamar pekerjaan, sebuah posisi yang sebenarnya tidak muluk2, tapi aku belum juga bisa mendapatkannya :(
ah susahnya mencari pekerjaan, angka pengangguran masih belum sebanding dengan angka lowongan pekerjaan di Indonesia?
apakah alasanku menyalahkan angka lowongan pekerjaan itu realistis? dapat diterima? aku rasa tidak..
Seandainya kita memang memiliki kemampuan, mungkin mencari sebuah pekerjaan tidak akan terasa sulit..
Setiap orang sudah dianugerahi bakatnya masing-masing, mereka hanya bertugas untuk menemukannya, dan mengembangkannya.. fokus pada satu hal yang mereka kuasai.
Namun aku, hingga saat ini belum juga bisa menemukan apa bakatku? di bidang apa sebaiknya aku bekerja? melebarkan sayapku? menggapai semua impianku..

Aku sempat berpikir tentang menulis, mengapa aku tidak memulai menulis?
Dulu aku senang menulis, menggoreskan apa yang aku pikirkan pada kertas-kertas, namun sekarang aku lebih suka mengatakannya dalam hati.. mengatakannya kepada diri sendiri.. kemudian melupakannya..
Aku senang membaca buku, terutama novel-novel non fiksi, aku suka kisah nyata..
aku kagum pada penulis novel-novel non fiksi, bagaimana cara mereka menuangkan kenyataan dalam baris-baris kata yang tergabung dalam sebuah kalimat hingga menjadi sebuah sajian cerita..
Terkadang aku berpikir ingin seperti mereka, mencoba menulis sebuah kisah nyata.. kisahku.
Tapi jauh di dalam hatiku, sebenarnya aku lebih suka menyimpan kisahku untuk diriku sendiri.. hehe

Apakah aku bisa menulis?
Butuh keinginan dan latihan untuk mewujudkannya..
Ya Allah, berilah aku kekuatan dan kesempatan untuk maju mengembangkan diriku ^^